Hari Ketiga Ratek 1, Komtek 65-15 Hortikultura Bahas Dua Usulan RSNI
Rangkaian kegiatan Rapat Teknis (Ratek) 1 Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) Hortikultura memasuki hari terakhir pada Jumat (05/07). Ratek diselenggarakan secara hybrid baik onsite bertempat di The Sahira Hotel Bogor maupun online melalui Zoom meeting. Rapat dipimpin oleh Kepala BSIP Hortikultura Husnain, M.P., M.Sc., Ph.D. yang sekaligus menjabat sebagai Ketua Komite Teknis (Komtek) 65-15 Hortikultura, dan dihadiri oleh para anggota Komtek 65-15 Hortikultura, para Konseptor RSNI, dan perwakilan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN). Bertindak sebagai moderator pada rapat hari ketiga ini yaitu Prof. Dr. Ir. Sobir, M.Si..
Pada hari terakhir Ratek 1 ini, terdapat dua RSNI yang dibahas oleh anggota Komtek 65-15 Hortikultura, yaitu RSNI Bombai (Allium cepa L.) dan RSNI Benih umbi kentang (Solanum tuberosum L.) kelas benih sebar (G2). RSNI Bombai (Allium cepa L.) merupakan RSNI baru adopsi modifikasi dari standar ASEAN. Adapun RSNI Benih umbi kentang (Solanum tuberosum L.) kelas benih sebar G2 merupakan RSNI revisi. Kedua RSNI tersebut merupakan usulan konseptor Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanaman Sayuran, berdasarkan usulan dari para pemangku kepentingan.
Kedua RSNI tersebut melengkapi lima RSNI yang telah dibahas terlebih dahulu, yaitu RSNI Anggrek potong bagian-1 : Dendrobium hibrida, RSNI Anggrek potong bagian-2 : Phalaenopsis hibrida, RSNI Jeruk keprok, RSNI Mangga, dan RSNI Durian. Ketujuh RSNI tersebut menetapkan standar dan ketentuan terhadap produk yang dapat diterapkan oleh petani dan industri hortikultura di Indonesia untuk meningkatkan mutu agar dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun internasional. Selanjutnya, ketujuh RSNI yang telah dibahas pada Ratek 1 ini akan dibahas kembali pada Ratak 2.