BSIP Hortikultura Gelar Bimtek Penguatan Kapasitas Penerap Standar Produksi Stek Berakar Kentang
Dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian terkait penguatan kapasitas penerapan standar pertanian produksi stek berakar kentang, BSIP Hortikultura bekerja sama dengan BSIP Jawa Barat menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Produksi Stek Berakar Kentang (Solanum tuberosum L.) berdasarkan SNI 9215:2023 di Balai Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, pada Rabu, 23 Oktober 2024.
Kegiatan Bimtek dihadiri oleh peserta yang terdiri dari penyuluh, petani, dan penangkar benih kentang dari berbagai desa di Kecamatan Pangalengan, antara lain Desa Banjarsari, Desa Margaluyu, Desa Margamekar, Desa Margamukti, Desa Margamulya, Desa Pangalengan, Desa Pulosari, Desa Sukaluyu, Desa Sukamanah, Desa Wanasuka, dan Desa Warnasari.
Acara secara resmi dibuka oleh Ketua Kelompok Pengelolaan Hasil Standardisasi Instrumen Hortikultura, Rima Setiani, S.P., M.M. yang mewakili Kepala BSIP Hortikultura. Dalam sambutannya, Rima menekankan pentingnya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) baik bagi produsen maupun konsumen. Bagi produsen, SNI memberikan peningkatan nilai tambah dan daya saing produk, sementara bagi konsumen, SNI memberikan jaminan mutu dan perlindungan terhadap produk yang digunakan. Lebih lanjut, Rima menyampaikan bahwa kegiatan ini selaras dengan program Kementerian Pertanian yang berfokus pada penguatan kapasitas penerapan standar pertanian, khususnya di sektor hortikultura.
Kepala Desa Margamukti, H. Odang Kusnadi, turut menyambut baik kegiatan ini. Dalam sambutannya, Kades berharap Bimtek ini dapat mendorong Kecamatan Pangalengan menjadi sentra produksi stek berakar kentang yang terstandar, sehingga mampu meningkatkan daya saing komoditas kentang di pasar.
Materi Bimtek disampaikan oleh dua narasumber dari BSIP Tanaman Sayuran, yaitu Juniarti Prihatiny Sahat, S.P., M.P., dan Nurmalita Waluyo, S.P., M.Agr.. Keduanya membahas secara mendalam mengenai Produksi Stek Berakar Kentang (Solanum tuberosum L.) Berdasarkan SNI 9215:2023. Topik yang diangkat meliputi pengertian SNI, manfaat penerapan SNI bagi petani dan penangkar benih kentang, serta persyaratan dasar penerapan SNI untuk produksi stek berakar kentang. Bertindak sebagai moderator Dr. Parlindungan Yulianus Silitonga, S.P., M.P..
Setelah penyampaian materi, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Peserta diberi kesempatan untuk bertanya lebih dalam terkait materi Bimtek, guna memperkuat pemahaman mereka terhadap standar yang harus diterapkan dalam produksi stek berakar kentang.
Sebagai bagian dari kegiatan evaluasi, peserta juga mengikuti pre-test dan post-test, yang bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman peserta sebelum dan sesudah mengikuti Bimtek.
Diharapkan melalui pelaksanaan Bimtek ini, para petani dan penangkar benih kentang di Kecamatan Pangalengan dapat menerapkan standar produksi yang lebih baik sehingga mampu meningkatkan daya saing produk kentang di tingkat nasional maupun internasional.